Kata demi kata terlontar dari bibir seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku kelas 2 SD. Begitu lancar dia bercerita dihadapan teman-temannya, kakak-kakak kelasnya. Tidak ada umpatan, hinaan, cemoohan tajam yang menggema. Seolah mereka paham, bahwa mereka ada disana tidak hanya untuk membaca dan bercerita, namun juga belajar  untuk menghargai sesama. Disudut ruangan, seorang wanita juga tidak bisa menahan rasa haru dan bahagianya menyaksikan pemandangan yang dahulu masih ada dalam angan-angan, kini menjadi kenyataan. Berawal dari keinginan putra sulungnya agar setiap orang disekitar bisa membaca buku, Sry Eka Handayani, seorang ibu muda yang juga mencintai budaya membaca ini, mengawali langkah berharga dalam hidupnya.

Sosok yang berprofesi sebagai guru ini telah cukup lama bermimpi mengabdi pada negri dengan menumbuhkan minat baca pada anak-anak disekitar sejak dini.  Dalam diri putranya pun mengalir tekad yang sama, sehingga menguatkan langkahnya untuk mewujudkan impiannya, impian anak-anak Indonesia.  Wanita peraih penghargaan sebagai perempuan inspiratif kabupaten agam ini memandang bahwa kurangnya minat baca zaman dahulu dikarenakan fasilitas yang tidak mencukupi, dan wadah yang tidak tersedia. Kenyataan ini membuat hatinya terketuk untuk mendirikan rumah baca. Meski dengan dana yang terbatas, dan komentar-komentar tidak mengenakkan, tekadnya bersama suami hanya satu saat itu, rumah baca anak nagari harus ada.


Hari demi hari kerja kerasnya terobati, keberadaan rumah baca memberikan dampak nyata bagi anak-anak  disana, koleksi buku pun semakin bertambah, sehingga anak-anak  memiliki beragam bahan bacaan. Wahyudi,SS,M.Hum , salah seorang peneliti dari balai bahasa sumatera barat berpandangan bahwa yang dilakukan oleh Sry Eka Handayani dan pegiat literasi lain adalah hal yang luar biasa.

Dua tahun menjadi pegiat literasi, banyak hal  yang telah dilewati maupun diperoleh oleh Sry Eka Handayani. Keoptimisanlah yang membuatnya terus melangkah untuk menebarkan semangat membaca pada masyarakat disekitarnya. Segudang prestasi yang telah diperoleh pun belum cukup memuaskan kehendaknya dalam mencerdaskan anak bangsa, harapan demi harapan menggantung dalam bingkai kehidupannya. Menanti waktu untuk diwujudkan melalui tangan sejuknya, langkah kokohnya, dan hati mulianya untuk anak-anak Indonesia. Melalui bidang literasi, Sry Eka Handayani. M.Pd , saat ini tidak hanya menjadi pahlawan bagi anak dan keluarganya, namun adalah sosok tanpa jasa yang menjadi lentera bagi orang disekitarnya.