Sobat, kalau kamu berwisata ke Sumatera Barat, jangan lupa singgah ke rumah gadang ya. Itu loh, rumah adat Minang dengan bentuknya yang unik, megah dan cantik yang menjadikannya sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia. Salah satu yang bikin rumah adat ini begitu unik adalah karna tidak menggunakan beton dan besi sebagai bahan bangunan, bahkan untuk Istano Pagaruyung yang sangat besar sekalipun! Daebakk!! Terus pakai apa dong? Pasak. Yak, pasak digunakan sebagai sambungan supaya bangunan lebih lentur dan kokoh.

    Ini karna kondisi geografis daerah Sumatera Barat dilalui patahan semangko dan pertemuan lempeng Indo-Australia dengan eurasia. Kondisi inilah yang membuat Sumatera Barat sebagai daerah rawan gempa  dan menjadi dasar nenek moyang orang minang mendesain rumah gadang agar bisa menahan gempuran gempa bumi. Hmm, visioner banget ya nenek moyang kita.

   Hal unik lainnya tiang rumah tidak pernah menyentuh tanah  karena tiang di alas dengan batu yang berfungsi sebagai peredam getaran tanah. Rahasia dari arsitektur rumah gadang ini terletak pada rancangan rangka rumah . Sistem struktur dan arsitektur rumah gadang tidak hanya indah namun juga dibangun dari filosofi adat minangkabau yang berguru pada alam. Sebelum membangun rumah , semua hal di perhitungkan  dimulai dari pemilihan lokasi, arah angin dan matahari serta kualitas kayu yang di gunakan. Rumah gadang aman dari gempa karena sistem material dan konstruksinya sangat terukur,  dibangun dari kayu-kayu pilihan yang kuat ,kokoh dan tahan lama . Atapnya terbuat dari ijuk yang ringan sehingga mengurangi beban berat pada bangunan, dinding rumah yang miring merupakan strategi untuk menghadapi angin kencang. Angin yang menerpa dinding yang miring akan di alirkan pada kolong rumah sehingga rumah tetap aman.

    Bagi masyarakat minang, rumah gadang  bukan hanya sebagai tempat berteduh. Namun merefleksikan peradaban masyarakatnya yang begitu erat memegang nilai kebersamaan serta keoptimisan dalam memandang jauh kedepan.
Syakeepp gak tu sob?