Begitu lancar dan antusias beliau bercerita tentang perjuangan para pendiri bangsa. Seolah ingin menunjukkan bahwa waktu hanya melahap usianya, bukan kenangan tentang tanah air yg diperjuangkannya. Sesekali airmatanya menitik, tangannya bergetar menyebut nama pejuang yg gugur di medan perang,mengisahkan betapa raga dan nyawa menjadi taruhan demi negara.
Bapak Nizar, sosok yang enggan disebut sebagai veteran, padahal jelas-jelas negara telah mengukuhkannya sebagai salah seorang penyelamat negara. Karna baginya, belum banyak yang bisa dia lakukan untuk Indonesia.

Sehat selalu, penyelamat bangsa.



Ikhlasmu untuk Indonesia,dibalas Tuhan dengan kasih dan cintaNya.

Terimakasih yang tidak terhingga.